Surabaya, 13 Januari 2024 – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memimpin Apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Prapat Kurung Perak, Surabaya. Dalam pidatonya, Adhy menekankan pentingnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kunci keberhasilan penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) secara berkelanjutan.
Mengangkat tema “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 untuk Meningkatkan Produktivitas,” Adhy menegaskan bahwa budaya K3 tidak hanya dirayakan selama satu bulan, tetapi harus menjadi kebiasaan yang terus dikembangkan. Ia mengingatkan bahwa kesiapan, antisipasi, dan pelaksanaan simulasi keselamatan kerja harus terus dilakukan oleh seluruh pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat umum.
Menurut Adhy, penerapan K3 berdampak langsung pada produktivitas tenaga kerja, yang juga menjadi hak dasar setiap individu. “Jika pekerja merasa aman, nyaman, dan sehat, produktivitas akan meningkat. Hal ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi serta daya saing daerah,” ujarnya. Adhy menambahkan bahwa kenyamanan kerja menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan investasi di Jawa Timur, yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Pemprov Jatim menerima penghargaan Pembina K3 Terbaik Nasional untuk keenam kalinya secara berturut-turut sejak 2019. Selain itu, 736 penghargaan diberikan kepada mitra K3 dan perusahaan berprestasi, meningkat dari 622 penghargaan pada tahun sebelumnya. Penghargaan tersebut meliputi 368 Zero Accident Award, 174 penghargaan SMK3, 104 penghargaan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS (P2HIV-AIDS), dan 80 penghargaan Program Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB).
Sepuluh kepala daerah di Jawa Timur juga menerima penghargaan Pembina K3, di antaranya meliputi Walikota Surabaya, Bupati Gresik, Pj. Bupati Pasuruan, Bupati Lamongan, Bupati Sidoarjo, Bupati Tuban, Bupati Mojokerto, Pj. Bupati Jombang, Bupati Malang dan Pj. Walikota Madiun. Selain itu, diserahkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan berupa jaminan kematian dan beasiswa kepada dua ahli waris, masing-masing sebesar Rp 135.551.561,- dan Rp 314.096.734,-.
Melalui Apel Bulan K3 ini, Adhy mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam memasyarakatkan K3, baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Ia berharap penerapan K3 secara mandiri dapat mendukung kebijakan nasional dalam menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan produktif guna mewujudkan zero accident di seluruh penjuru Jawa Timur.